Minggu, 21 Desember 2008

sos ekspo

selalu untuk selamanya...

ceritanya sekret terbersih....


bepeha yang ribut mulu....

setahun pun berlalu....

himabio 08

Sabtu, 20 Desember 2008

20 Desember 2008

Bogor, 20 Desember 2008


Tepat setelah setahun beberapa hari, kami, Himpunan Mahasiswa Biologi FMIPA IPB, telah melaksanakan dan mempertanggungjawab kan seluruh kegiatan yang direncanakan di awal kepengurusan yang berkaitan dengan Hentakan Nasional Ikahimbi 2007 di IPB. Berkaitan dengan hal ini saya masih terngiang akan salah satu hasil Lokakarya Nasional Ikahimbi Hentakan Nasional Ikahimbi 2007 yang berbunyi setiap kelompok/himpunan/ kelembagaan Biologi yang tergabung dalam Ikahimbi wajib menyelaraskan program kerjanya sesuai tema lingkungan.

Save our Surrounding (SOS) adalah salah satu terobosan, saya rasa, dari Himabio IPB yang baru ada sesuai dengan amanah Lokakarya Ikahimbi. alhamdulillah semua hal yang direncakanan dapat berhasil dilaksanakan walau terdapat kekurangan. SOS merupakan tema dari Himabio IPB 08 yang mana dalam setiap kegiatan Himabio harus membawa konten lingkungan. konten dapat disampaikan melalui publikasi kegiatan, acara, dan ajakan lingkungan oleh MC. adapun kegiatan nyata adalah penghijauan, lomba poster-foto- story telling (Biologi Cinta Lingkungan), eksplorasi alam, SOS ekspo, dan lain sebagainya.

Dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak sangat kami hargai. karena, tanpa masyarakat Biologi IPB khususnya, dan dukungan dari pihak lain, SOS tidak akan bisa berjalan.

Selamat bagi kita semua, sebentar lagi fajar kepengurusan Himabio IPB baru akan menyingsing, kami yang telah berkarya undur diri, bukan untuk mengunci diri, tapi tetap coba beri arti dengan tetap mengabdi pada bumi pertiwi.

Akhir kata...

jaga hati tetap suci

jaga diri tetap berseri
jaga bumi tetap lestari

Senin, 17 November 2008

Biota 08


Biota 2008
Biology on training!

We are honored to share our experience and skills to you.
- How to make a living media of Pleurotus sp. (oyster mushroom or jamur tiram)
- How to make a key accesories and others that made from resin (Embedding)
- How to growth the plant without soil (Hydroponic)
You can get these in two days, moreover you can develop it to get some cash
into your life.

Special Attendants :
Mrs. Agustin Widya Gunawan (IPB Fungi Specialist)
Mr. Djoko Waluyo (Former ASEAN Agriculture Consultant)

Time: Saturday-Sunday, November 29th - 30th, 2008
Place : Wisma Amarillis IPB Darmaga

Registration Fee
S1 : Rp 35 000
S2, S3, othres : Rp 40 000
Registration fee includes sertificate, lunches and snacks during training

How to order :

a. sending sms to 081808222977
b. ticket box at Koridor Faperta IPB

Organized by : BioWorld Himabio FMIPA IPB


Further Information, please contact:
Jaka 081808222977
Ratih 08139870976

Minggu, 19 Oktober 2008

musuh alami

musuh alami, apa pendapat mahasiswa IPB?

Musuh alami itu salah satu cara pengendalian yang cukup bagus diterapkan di Indonesia. Walaupun butuh waktu yang lama supaya gulma mati / terkendali, tetapi musuh alami termasuk pengendali yang ramah terhadap lingkungan. Teatapi perlu juga dipelajari apa akibatnya apabila musuh alami berlimpah. [Kirstina Simamora, C54060235]

penggunaan musuh alami sekarang ini di Indonesia sangat perlu dikembangkan lagi. kebanyakan petani Indonesia masih menggunakan bahan kimia yang sangat membahayakan lingkungan, mungkin mereka menggunakan itu dikarenakan harganya masih terjangkau dan kurang tahunya para petani terhadap adanya metode yang lebih aman yaitu menggunakan agen biologi yaitu musuh alami. oleh karena itu, kita sebagai orang yang berpendidikan perlu mengadakan penyuluhan guna memberikan wawasan tentang penggunaan musuh alami supaya lingkungan atau ekosistem dapat berjalan aman dan alami. [Azim Kholis, G24070036]

penggunaan musuh alami cukup efektif digunakan karena tidak mengeluarkan biaya yang besar. kita hanya cukup mendatangkan musuh alami tersebut ke perkebunan tanpa merusak lingkungan. karena pemberantasan gulma dengan pemangkasan memerlukan waktu lama dan gulma tidak akan mati karena kita hanya memangkasnya saja. sedangkan penggunaan herbisisda, yaitu menggunakan bahan kimia, dapat merusak lingkungan atau ekosistem, mengakibatkan polusi, dan biayanya besar. meskipun begitu, musuh alami harus tetap dipantau agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan baru. [Dilla Angraina, G24070034]

menurut saya, penggunaan musuh alami di Indonesia masih kurang disosialisasikan. karena banyak orang yang masih menggunakan obat-obatan kimia seperti pestisida dan herbisida dalam melakukan perawatan tanaman. padahal musuh alami lebih ramah lingkungan dari pada bahan kimia sintetik yang notabene menyebabkan polusi, harga mahal, serta dapat mengurangi unsur hara tanah. seharusnya departemen pertanian / pihak pemerintah rajin memberi sosialisai para petani Indonesia agar menggunakan musuh alami, sehingga nantinya lingkungan kita lebih sehat dan tidak terkontaminasi oleh bahan kimia yang berbahaya bagi makhluk hidup. [Firdana Ayu Rahmawati, G24070030]

menurut saya, kurangnya minat rakyat pertanian dalam penggunaan musuh alami karena kurangnya sosialisasi dan pendidikan tentang pertanian kepada masyarakat tentang pertanian kepada masyarakat pertanian yang rata-rata miskin atau menengah ke bawah. bagaimana tidak, lulusan IPB saja pada melanglang buana pekerjaannya ke perbankkan, penyiaran, dll. bukan turun jadi petani. jadi pendidikan gulma di kampus diterapkan di bank. [Rini Utami M, G24070006]

penggunaan msusuh alami di Indonesia baik selama dilakukan penelitian terhadapa jenis musuh alami yang digunakan, di mana musuh alami tidak menyebabkan kerugian bagi organisme atau faktor abiotik lainnya. selain itu, musuh alami sebaiknya dikembangkan oleh Indonesia sendiri, tidak diimpor terus menerus dari luar negeri. [Rizka Rahma Dewi, C54063418]

musuh alami di Indonesia kurang efektif akrena banyaknya lahan prtanian di Indonesia yang sudah habis dilalap pleh hama. musuh alami hanya mengurangi beberapa persen perkembangbiakan hama. akan tetapi sudah cukup lumayan. selain itu, musuh alami juga masih mempunyai musuh. oleh karena itu, musuh alami perlu dikembangkan untuk membantu pembasmian hama. [Rendra Edwuard, G24070063]

tidak selamanya penggunaan musuh alami itu baik atau selalu bermanfaat. terkadang juga dapat menjadi masalah. tetapi mungkin dengan ketelitian yang lebih baik lagi musuh alami dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. [Kristian I, G24070042]

pengawasan penggunan tidak terlalu ketat di mana cenderung musuh alami itu malah berkembang terlalu pesat dan merusak keseimbangan ekologi. ini menjadi masalah baru yang harus dicari solusinya. maka untuk mengurangi kemungkinan ini, pengujian, pengawasan, serta perijinan terhadap musuh alami harus diperhatikan dan dilaksanakan. jangan hanya karena akan mengurangi penggunaan unusr kimiawi saja sebagai solusi, kita malah merusak keseimbangan ekologi dengan menggunakan solusi musuh alami yang berlum teruji aman. [Fitrie Atviana N, G24070001]

penggunanan musuh alami kurang efektif karena dapat menyebabkan semakin banyaknya tumbuhan pengganggu/ parasit baru... apalagi di Indonesia di mana manusianya kurang disiplin terhadap suatu hal dan sukanya berlebihan. [Adita Dwi N, C54062990]









Selasa, 14 Oktober 2008

Letter Save Our Surrunding VI

Mobil dan Sorgum

Biofuel merupakan salah satu energi alternatif yang cukup lama dikenal manusia. Biofuel biasa digunakan untuk berbagai jenis mobil hibrida, yaitu mobil dengan menggunakan campuran dua bahan bakar.

Pada saat ini ada dua mobil biofuel yaitu biosolar (95 % solar + 5 % bahan nabati dari kelapa sawit atau jarak pagar) dan biobensin (95 % bensin + 5 % etanol). Jika menggunakan 20 % bahan nabati maka akan diperlukan suatu modifikasi khusus terhadap mesin kendaraan. Penelitian mengenai pengembangan mesin dan biofuel sendiri masih dilakukan.

Biobensin sering disebut juga bioetanol.Secara umum pembuatan etanol terdiri dari proses persiapan bahan,pra perlakuan dengan steam, hidrolisis selulosa dan fermentasi dengan menggunakan enzim dan kapang, dan destilasi untuk memperoleh etanol murni. Tahapan ini dilakukan pada sejumlah reaktor besar. Etanol yang digunakan untuk biobensin biasanya berasal dari ekstrak tebu, jagung, dan singkong. Baru-baru ini dikembangkan ekstraksi etanol dari sorgum
manis.

Di Cina dan Italia telah dimulai pengembangan ekstraksi etanol dari sorgum dengan nama proyek ECHI-T. Pengembangan ini memilki beberapa keuntungan antara lain:

- promosi keuntungan ekonomi domestik dari pengembangan energi baru yang bersih dan terbarukan dari sumber alam domestik

- keuntungan lingkungan : pengurangan emisi CO2 dan penurunan emisi polutan di lingkungan perkotaan ketika biobensin digunakan di sektor transportasi

- lapangan kerja baru khususnya di daerah pedesaan

- desentralisasi produksi energi ke daerah terpencil

- sumber devisa baru

- kemungkinan transfer teknologi ke dareah lain

- dasar dari perdagangan karbon dan negosiasi antar negara

Informasi mengenai ECHI-T dapat diperoleh melalui eta.fi@etaflorence.it.

Jika di Cina dan Italia telah dimulai pengembangan sorgum manis sebagai sumber biobensin, maka di Indonesia masih melakukan banyak penelitian menggunakan jarak pagar dan tebu. Beberapa daerah di Jawa Barat telah memulai produksi etanol dari singkong. So, let’s drive with green!