Senin, 11 Februari 2008

HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI (HIMABIO 08)


hm, pa yah yang akan kita lakuin setaun depan..

yang jelas kita ngusung konsep Save Our Surrounding
logonya da di atas tu...

artinya:
ada dua orang laki-laki dan perempuan bergandengan tangan menunjukkan adanya kerjasama, kerjasama apa?kerjasama dalam satu koordinasi (lingkaran dalam) selamatkan bumi (lingkaran luar dengan sebuah tunas)
dua orang di dalam lingkaran membentuk huruf S...bisa diulang dua kali + O di lingkaran
jadi deh kata SOS (maksa yah...)

ternyata Biologi TPB tu susah ya

ada blog menarik tentang curhatnya seseorang tentang Biologi Dasar kita...

simak aja ya..


hari ini gw baru kelar UTS Bahasa Indonesia. “Yah.. sudah lah.. “, Cuman itu yang terfikir di benak gw saat si otak menolak bekerja untuk menganalisis kalimat-kalimat bajingan yang muncul di lembar soal. Setelah ujian gw cuman merenun sambil merokok.. “apa ada yang salah dengan cara belajar gw ?”.

Mungkin gw emang gak bakat di bidang ini, nilai ‘A’ di pelajaran bahasa inggris pun gw dapatkan dengan keberuntungan.. Yupz, gw lebih senang disuruh ujian kalkulus dua kali lagi dari pada disuruh ngebedain objek ama pelengkap.

Hhh…. f**k bahasa, bukannya gw gak bangga denganmu wahai bahasa, tapi entah menapa sel-sel neuron di dalam kepalaku enggan mentrasmisikan data tentang engkau.. ( bahkan setelah dibantu dengan nikotin ).

Besok gw biologi.. yah.. gw lebih senang disuruh ujian bahasa 3 kali lagi dari pada disuruh ujian biologi ( it’s not that hard to imagine huh ? ).

atau yang ini ni...

kamis jam 22.30

1 paramecium, 2 paramecium, 3 paramecium.. hm.. makhluk eukariot ini mulai bikin gw gila. Bulatan demi bulatan gw gambar untuk menerangkan terjadinya proses mitosis dan mieosis kepada asisten cuma demi sekerat nilai. Krak !! Jangka gw patah ! Hmm.. semakin meyakinkan saja penderitaan gw. Ya sudah, gw ambil uang receh n gw gambar buletan-buletan keparat ini pake koin.

1 jam..

2 jam..

3 jam..

4 jam..

Ah.. akhirnya jadi.. rupanya butuh 4 jam buat nyontek master. Gimana kalau gw bikin sendiri ya? Salut buat para pendahulu kita yang membuat laporan dengan jujur. Gw beresin alat2 tulis gw n gw pun beranjak tidur. Yup.. gw butuh tidur, sebenernya gw gak gitu ngantuk, tapi ba’da jum’at ( yg kebetulan gak ada prktkm kimia ) gw mau ke pamulang ( daerah tanggerang ciputat ) n kalau gw gak tidur, gw ngeri ketiduran dimotor. Ah.. rupanya gw gak bisa tidur.. terpaksa begadang ampe pagi. Ngisi waktu gw nonton film pake laptop gareng yang ketinggalan di kamar gw.

Jum’at

Praktikum bio benar2 membosankan, tugas gw kali ini adalah bikin garis pinggir semua buku laporan anak-anak, ya bukan lah.., tugas gw ngamatin laju respirasi tumbuhan yang berbeda warna daun. Ya, cuman ngamatin ( yang nyatet orang lain ). Abis jum’atan hujan lebat. Akhirnya gw cabut jam 2 ama qnun. Rupanya gak gampang nyari rumah kawan gw, ada kali nanya 15x baru ketemu n sampai dengan selamat.

semuanya didapat dari http://blogipb.com/index.php/page/10/

so...gimana ni temen-temen da yang mau kasih ide...

apa yang dilakukan di Biologi

kuliah...praktikum...kuliah...praktikum...?
kuliah...praktikum...kuliah...praktikum...?
kuliah...praktikum...kuliah...praktikum...?

terus dan terus...

Bahkan setelah semuanya seolah 'terbantu` oleh hadirnya mereka, kita baru sadar bahwa semuanya hampir mencapai klimaks. Apa yang kita inginkan dari teknologi telah kita capai. Lalu?

Teori Kuantum, Relativitas, Big Bang, Satelit, Semikonduktor, dan lainnya telah kita ketahui dan kita mafhumi keberadaannya. Citric Acid, Calium Citrate, Brilliant Blue CI 42090 (E133), pestisida, fungisida, petrokimia, dan lainnya telah banyak kita jumpai dan rasakan manfaatnya, terutama pada bidang pangan.

Apa ini!?

Abad teknologi banyak dikatakan oleh para ahli telah mencapai klimaksnya, bahan-bahan kimia-terutama dengan penggunaan berlebih- sangat merugikan kesehatan tubuh. Industri telah membuat kehidupan menjadi lebih baik namun tidak membuat lingkungan menjadi lebih baik. Bahaya radiasi gelombang elektromagnetik dari piranti elektronik bukan merupakan rahasia lagi. Penggunaan pestisida berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Setelah semua tercapai, kembali lagi, ke mana manusai akan menuju? Menurut para pakar pemerhati Jepang, yang dikenal sebagai negara sangat maju, Jepang telah mencapai titik kulminasi teknologi di mana teknologi maju telah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakatnya. Namun, apa yang terjadi? Banyak masyarakat Jepang yang malah mencari `sesuatu dari alam`. Mereka sampai membuat suatu ruang di rumahnya yang didesain hanya untuk bisa `mendengarkan` suara percikan air.
Klinik-klinik herbal semakin banyak diminati. Tanaman obat dan sayuran organik menjadi salah satu investasi penting bagi kesehatan masa depan tubuh manusia. Di mana-mana para ekskutif-yang selalu merasa eksklusif tanpa memperhatikan sekelilingnya-selalu mencari tempat berlibur yang `berbau` alam atau pedesaan. Di kota besar dibuat restoran yang mirip `desa`.
Back to Nature…
Rekayasa genetik, Biomimetika, Biofuel, Biogas, Bio-Ethanol, Bioregional, Biodinamic Cultivation, Bioremediasi, Bioindikator, Biochip, Biomaterial, Biopredator, dan segala bio-bio lainya bisakah berbuat banyak?
Rekayasa genetik telah berkembang pesat sejak Watson dan Crick mengemukakan gagasan mereka tentang DNA. Sejak saat itu seolah dunia berhenti bernafas hanya untuk mencoba membuat riset tentang DNA. Ribuan ilmuan mencoba memecahkan misteri DNA dan melahirkan suatu babak ilmu baru yaitu rekayasa genetik.
Biofuel memberi jawaban ketika udara telah terasa sesak, air terasa berbau, dan lingkungan terasa tidak nyaman. Biofuel memberi alternatif terbaik untuk mengurangi pencemaran sekaligus mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar minyak atau gas. Bioregional dan Biodinamic Cultivation dikembangkan dalam usaha mempertahankan pertanian kita di mana penanaman suatu tanaman harus disesuaikan dengan habitatnya.
Penggunaan biomaterial – yang didefinisikan sebagai material buatan manusia yang didesain khusus untuk berinteraksi dsan berintegrasi dengan sistem biologi manusia – semakin lama akan semakin canggih. Jangan pula kaget, alat tersebut semakin mendekati fungsi dan cara kerja jaringan biologi alami. Para ahli nanoteknologi dan rekayasa molekuler sekarang ini mulai mengerti mekanisme kerja jaringan tubuh pada level strukturalnya yang paling mendasar – molekul dan atom-atomnya. Ini memungkinkan mereka meniru dan membuat jaringan kulit artifisial. Biometerial juga akan semakin pintar. Mereka akan bisa mendeteksi adanya sel tertentu dan mengubah responnya secara khusus terhadap sel tersebut. Ini akan sangat bermanfaat untuk pemberantasan sel penyakit kanker. Teknik ini akan makin banyak dikenal dari dunia kedokteran sebagai targetted chemotherapy, atay sederhananya terapi kimia yang tidak hantam kromo.
Pencemaran suatu tempat dapat kita ketahui tanpa alat-alat canggih yang bahkan bisa menghabiskan banyak listrik atau minyak dalam pengoperasianya dengan menggunakan bioindikator. Banyaknya Lichen dapat digunakan sebagai salah satu penanda banyak terjadinnya pencemaran di suatu daerah. Belum lagi banyak bioindikator yang dapat kita manfaatkan.
Para ilmuwan yang mulai menyukai gagasan yang cepat menyebar ini mempercepat kajian mereka dengan menggunakan desain yang tak tertandingi dan tanpa cacat yang dimiliki alam sebagai contoh acuan. Desain ini memberikan contoh-contoh acuan bagi penelitian teknologi, dikarenakan produktivitasnya yang maksimal dengan bahan baku dan energi paling sedikit, serta perawatan mandiri, ramah lingkungan, tanpa suara, menarik dilihat dari sisi keindahannya, kuat dan awet. Surat kabar The High Country News menjelaskan biomimetika sebagai "sebuah pergerakan ilmiah" dan membuat ulasan berikut:
Dengan menggunakan sistem di alam sebagai contoh acuan, kita dapat menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan yang digunakan saat ini.


masih agak bingung yah di Biologi mau ngapain,,,,atau udah OKe..bilang saja OK..(T2) aku mau jawaban...huahaha..